Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut Anas Urbaningrum (Ketua Umum DPP Partai Demokrat) dan Anis Matta Lc (Sekjen DPP PKS) merupakan tokoh yang pantas menjadi capres dan cawapres pada Pilpres 2014.
"Anas-Anis itu pasangan yang cocok untuk Pilpres 2014, karena keduanya berangkat dari bawah dan berpengalaman memimpin parpol," katanya saat berbicara dalam dialog Kebangsaan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sabtu.
Dalam dialog yang menampilkan Anas Urbaningrum, Anis Matta, Prof Kacung Maridjan (Unair), dan Prof Warsono (Unesa) itu, Wagub Jatim terlihat banyak berkelakar karena ia merasa bertemu teman sendiri yakni Anis Matta dan Anas Urbaningrum adalah rekannya.
"Anis Matta itu sudah lama menjadi Sekjen, meski Presiden sudah berganti beberapa kali, sehingga teruji. Kalau Anas itu terpilih secara bagus dalam Partai Demokrat, sehingga proses suksesinya patut diteladani," kata mantan Ketua Umum PB HMI itu.
Senada dengan itu, pengamat politik dari Unair Surabaya Prof Kacung Maridjan MA PhD menyatakan Anas, Anis, dan politisi muda lainnya lebih berpeluang pada Pilpres 2014.
"Kalau SBY sudah tidak mungkin lagi, Megawati juga berat, Wiranto dan Prabowo juga sulit, karena itu peluang Anas-Anis seperti dikatakan Gus Ipul benar adanya," katanya.
Dalam dialog kebangsaan bertajuk "Repositioning Gerakan Mahasiswa dalam Menyikapi Realitas Kebangsaan" itu, Anas Urbaningrum menilai gerakan mahasiswa ke depan tidak perlu dibentuk dalam sebuah angkatan kelulusan.
"Gerakan mahasiswa yang bersifat selama ini hanya mampu mengubah sistem politik yang ada, karena itu gerakan mahasiswa ke depan sebaiknya jangan politis, karena gerakan politis tidak bermanfaat langsung bagi masyarakat," katanya.
Ia menyarankan gerakan mahasiswa ke depan hendaknya merupakan gerakan ekonomi dan sosial-budaya, sehingga turbin kemajuan masyarakat akan segera tercapai.
"Ke depan, gerakan mahasiswa harus lebih substantif, bukan hanya demo yang sifatnya politis. Jadi, harus lebih spesifik, misalnya gerakan Indonesia hijau untuk mendukung kampanye perubahan iklim," katanya.
Senada dengan itu, Sekjen DPP PKS Anis Matta menilai persoalan identitas bangsa Indonesia sudah selesai dengan tampilnya gerakan mahasiswa 1928 yang menelurkan Sumpah Pemuda.
"Kalau soal identitas kita sudah selesai, maka soal kapasitas kita masih belum selesai. Karena itu posisi kita di depan bangsa-bangsa lain seperti kecil atau rendah. Buktinya, Obama ke India saja tiga hari, tapi ke Indonesia hanya 19 jam," katanya.
Oleh karena itu, katanya, gerakan mahasiswa ke depan harus menjadi gerakan pemikiran yang mampu memadukan tiga narasi, yakni agama, demokrasi, dan pembangunan, atau masyarakat, negara, dan pasar.
"Karena itu, saya berpikir Kementerian Pendidikan Nasional harus dibelah menjadi dua, yakni pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi dan teknologi," katanya.
sumber : http://id.news.yahoo.com/antr/20101225/tpl-gus-ipul-sebut-anas-anis-pantas-capr-cc08abe.html
"Anas-Anis itu pasangan yang cocok untuk Pilpres 2014, karena keduanya berangkat dari bawah dan berpengalaman memimpin parpol," katanya saat berbicara dalam dialog Kebangsaan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sabtu.
Dalam dialog yang menampilkan Anas Urbaningrum, Anis Matta, Prof Kacung Maridjan (Unair), dan Prof Warsono (Unesa) itu, Wagub Jatim terlihat banyak berkelakar karena ia merasa bertemu teman sendiri yakni Anis Matta dan Anas Urbaningrum adalah rekannya.
"Anis Matta itu sudah lama menjadi Sekjen, meski Presiden sudah berganti beberapa kali, sehingga teruji. Kalau Anas itu terpilih secara bagus dalam Partai Demokrat, sehingga proses suksesinya patut diteladani," kata mantan Ketua Umum PB HMI itu.
Senada dengan itu, pengamat politik dari Unair Surabaya Prof Kacung Maridjan MA PhD menyatakan Anas, Anis, dan politisi muda lainnya lebih berpeluang pada Pilpres 2014.
"Kalau SBY sudah tidak mungkin lagi, Megawati juga berat, Wiranto dan Prabowo juga sulit, karena itu peluang Anas-Anis seperti dikatakan Gus Ipul benar adanya," katanya.
Dalam dialog kebangsaan bertajuk "Repositioning Gerakan Mahasiswa dalam Menyikapi Realitas Kebangsaan" itu, Anas Urbaningrum menilai gerakan mahasiswa ke depan tidak perlu dibentuk dalam sebuah angkatan kelulusan.
"Gerakan mahasiswa yang bersifat selama ini hanya mampu mengubah sistem politik yang ada, karena itu gerakan mahasiswa ke depan sebaiknya jangan politis, karena gerakan politis tidak bermanfaat langsung bagi masyarakat," katanya.
Ia menyarankan gerakan mahasiswa ke depan hendaknya merupakan gerakan ekonomi dan sosial-budaya, sehingga turbin kemajuan masyarakat akan segera tercapai.
"Ke depan, gerakan mahasiswa harus lebih substantif, bukan hanya demo yang sifatnya politis. Jadi, harus lebih spesifik, misalnya gerakan Indonesia hijau untuk mendukung kampanye perubahan iklim," katanya.
Senada dengan itu, Sekjen DPP PKS Anis Matta menilai persoalan identitas bangsa Indonesia sudah selesai dengan tampilnya gerakan mahasiswa 1928 yang menelurkan Sumpah Pemuda.
"Kalau soal identitas kita sudah selesai, maka soal kapasitas kita masih belum selesai. Karena itu posisi kita di depan bangsa-bangsa lain seperti kecil atau rendah. Buktinya, Obama ke India saja tiga hari, tapi ke Indonesia hanya 19 jam," katanya.
Oleh karena itu, katanya, gerakan mahasiswa ke depan harus menjadi gerakan pemikiran yang mampu memadukan tiga narasi, yakni agama, demokrasi, dan pembangunan, atau masyarakat, negara, dan pasar.
"Karena itu, saya berpikir Kementerian Pendidikan Nasional harus dibelah menjadi dua, yakni pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi dan teknologi," katanya.
sumber : http://id.news.yahoo.com/antr/20101225/tpl-gus-ipul-sebut-anas-anis-pantas-capr-cc08abe.html
0 komentar:
Post a Comment