Media yang dipakai oleh Jin adalah melalui batin (mempengaruhi hati/qolbu) dari masing-masing pribadi manusia yang bersangkutan, termasuk menakut-nakuti manusia atau bahkan memberi janji-janji yang muluk supaya pribadi manusia tersebut mau tunduk dan bersedia menjadi pengikutnya.
Apabila sudah ada manusia yang bisa dipengaruhinya, maka manusia tersebut akan dijadikan media yang secara nyata diberi misi untuk mempengaruhi manusia-manusia lainnya.
Akan aku terangkankah kepada kamu, kepada siapakah syeitan-syeitan itu turun? (Q.26:221);
Mereka turun kepada setiap pembohong yang berdosa (Q.26:222);
Mereka menelengkan telinganya, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang dusta (Q.26:223);
Dan penyair-penyair itu, diikuti oleh orang-orang jahat (Q.26:224);
Tiadakah engkau lihat, bahwa mereka mengembara disetiap lembah dengan tak tentu tujuan? (Q.26:225);
Dan sesungguhnya mereka mengata-kan apa yang tidak mereka perbuat (Q.26:226);
Selain dari orang-orang yang beriman dan mengerjakan perbuatan baik, mengingati ALLAH sebanyak-banyaknya dan mendapat keme-nangan sesudah teraniaya. Dan orang-orang yang bersalah itu nanti akan mengetahui ketempat mana mereka akan kembali (Q.26:227);
Seumpama syeitan, ketika berkata kepada manusia: Sangkallah ALLAH! Setelah orang itu menyangkal ALLAH, (syeitan) berkata: Aku berlepas tangan terhadap engkau, sesungguhnya aku takut kepada ALLAH, Pemimpin semesta alam (Q.59:16);
Kesudahannya keduanya bersama-sama dalam neraka, tetap tinggal disana. Itulah balasan untuk orang-orang yang bersalah (Q.59:17).
ALLAH SWT telah membatasi ruang gerak jin, Sesungguhnya ALLAH telah menghiasi langit yang dekat dengan hiasan bintang-bintang (Q.37:6);
Dan penjagaan terhadap setiap syetan yang durhaka (Q.37:7);
Mereka itu tiada akan mendengarkan sidang tertinggi, lalu mereka dilempari dari segenap penjuru (Q.37:8);
Mereka terusir, dan akan memperoleh siksaan yang kekal (Q.37:9);
Selain syetan yang dapat merebut barang sekali dengan cepat, lalu mereka dikejar oleh api menyala yang bercahaya terang (Q.37:10);
“Hai para Jin dan manusia! Kalau kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, lintasilah! Kamu tiada sanggup melintasinya melainkan dengan kekuasaan/ pengetahuan” (Q.55:33);
Jin mengintip rahasia langit, tetapi kami dapati penuh dengan penjagaan yang keras dan suluh api yang menyala (Q.72:8);
Dan jin telah menduduki beberapa tempat disitu untuk mendengarkan, tetapi sekarang, siapa yang (mencoba) mendengarkan, didapatinya suluh api yang menyala mengintainya (Q.72:9).
*********************
Jadi mereka sudah lebih dahulu mampu menjelajah langit dan bumi (baik yang berada di Alam-Nyata maupun yang berada pada Alam-Gaib), daripada manusia (yang baru berhasil melangkah ke Bulan). Mungkin saja cerita tentang UFO (dengan mahluk Allien-nya) adalah ulah dari Jin dengan memperlihatkannya pada orang-orang tertentu yang maksudnya untuk menggoda manusia supaya tidak beriman kepada ALLAH SWT.
Adapun mengenai jin yang mengintip rahasia langit, telah dijelaskan dalam Hadis Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Aisyah ra. sebagai berikut:
“Sesungguhnya malaikat itu turun di awan, lalu menceritakan hal-hal yang telah diputuskan di langit, maka didengar dan dicuri oleh setan-setan, kemudian diberikan kepada dukun-dukun, ditambah seratus kali dusta dari dukun-dukun itu sendiri.” (HR Bukhari).
Dan dalam riwayat lain: “Para sahabat bertanya tentang dukun, jawab Nabi Saw.: Mereka tidak apa-apa. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, dukun-dukun itu bercerita kepada kami tentang sesuatu, lalu terjadi benar.
Nabi Saw. bersabda: ‘Kalimat yang haq itu dicuri oleh para jin, lalu dibisikan di telinga kekasihnya (dukun) kemudian ditambah seratus dusta’
0 komentar:
Post a Comment