Menjadi langsing dan bisa memakai busana apapun memang menggoda bagi setiap wanita. Tak sedikit dari mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan berat badan ideal. Salah satunya mengkonsumsi obat pelangsing.
Selain obat-obatan resep yang sudah terbukti secara medis, di pasaran tersedia berbagai produk suplemen, jamu, dan obat tradisional untuk mengurangi kelebihan berat badan. Meski belum ada bukti ilmiahnya, sejumlah produk tersebut sudah dapat menjadi 'magnet' bagi sebagian kaum perempuan untuk melangsingkan tubuhya.
Lantas seberapa amankah obat pelangsing itu sebenarnya?
Obat pelangsing memang menjadi salah satu solusi yang kerap dipilih untuk menurunkan berat badan. Tapi awas! Jangan terlalu mudah untuk minum obat pelangsing, bisa-bisa justru bukan langsing yang Anda dapat, tapi justru sakit.
Obat pelangsing umumnya mengandung psikotropika golongan II yaitu turunan amphetamine. Karenanya bagi Anda yang ingin mengkonsumsinya sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.
Ampetamin tidak bisa dikonsumsi tanpa adanya resep dokter. Tapi yang sering terjadi adalah mengkonsumsinya dengan dosis tidak sedikit. Sebenarnya jika mengkonsumsinya dengan aturan ketat dan di bawah pengawasan dokter, efek negatif obat pelangsing itu bisa diminimalkan.
Tetapi yang terjadi belakangan ini adalah seringkali perempuan mengkonsumsinya dengan dosis tinggi karena berharap obat pelangsing akan lebih cepat menjadikan tubuhnya langsing. Jadi tetaplah berkonsultasi dengan dokter, jika ingin mengkonsumsi obat pelangsing. Selain itu, belilah langsung ke toko obat/ apotik yang terpercaya.
Bagaimana cara kerjanya?
Penggunaan obat pelangsing tidak bisa dianggap instan. Obat pelangsing bekerja dengan cara bermacam-macam, di antaranya adalah membuang lemak di dalam tubuh, menekan nafsu makan, mempercepat rasa kenyang, meningkatkan absorpsi lemak, dan bulk fillers (pengganjal perut).
Sementara itu, untuk memilih obat pelangsing, sebaiknya harus mengetahui kelebihan dan kekurangan obat pelangsing itu untuk menjaga keamanan kesehatan.
Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, Dr. Johanes Chandrawinata Sp Gk menjelaskan obat pelangsing yang berupa suplemen seperti fat burner biasanya mengandung kafein tinggi. "Penggunaan dalam dosis tinggi, suplemen semacam ini bisa mengganggu irama jantung dan menyebabkan hibertensi," ujarnya.
Bagi Anda yang berusaha melangsingkan tubuh dengan obat pelangsing, hindari pemakaian obat yang punya efek samping diuretik atau meningkatkan kencing dan buang air besar.
Produk jenis itu memang cepat menurunkan berat badan, akan tetapi cairan tubuh terkuras dan aliran darah ke organ vital terganggu. Jika digunakan dalam jangka panjang, obat-obatan itu bisa menyebabkan gangguan jantung dan ginjal.
Obat penurun berat badan yang beredar di Indonesia dan sudah disetujui Badan POM saat ini adalah golongan diethylpropion dan orlistat. Keduanya sudah teruji klinis aman untuk penggunaan jangka panjang.
sumber : inilah.com
0 komentar:
Post a Comment