Badai Salju di Pantai Timur Amerika : Philadelphia (AP Photo/Carolyn Kaster)
Ribuan orang terpaksa menginap di bandara, dan stasiun di New York, Amerika Serikat, karena transportasi yang akan mereka gunakan tak dapat beroperasi akibat badai salju. Musim dingin pada Desember ini disebut-sebut sebagai terparah selama 60 tahun.
Badai salju terjadi di bagian tenggara Amerika sejak hari Minggu, 26 Desember 2010, dan menyisakan gunungan salju di seluruh tempat. Akibatnya, seluruh penerbangan dibatalkan, bus terjebak di tengah timbunan salju, kereta tak dapat beroperasi akibat rel tertutup salju, dan sejumlah taksi dibiarkan terbengkalai oleh sopirnya di jalananan padat salju. Sistem kereta bawah tanah New York, yang disebut paling tahan badai, juga mandek beroperasi.
Melansir laman Associated Press, Selasa, 28 Desember 2010, badai terbentuk dari garis pantai Carolina menuju Maine, dengan kecepatan 128 km/jam, membawa salju yang langsung menutupi jalanan, landasan terbang dan rel kereta. Di wilayah Virginia dan Philadelphia, ketebalan salju mencapai 73 centimeter, di New Jersey mencapai 60 centimeter, dan di Boston mencapai 45 centimeter.
Suhu terendah yang tercatat oleh Badan Cuaca Nasional AS mencapai minus 10 derajat celcius yang terjadi pada tengah malam. Suhu ini adalah yang terburuk yang pernah tercatat di bulan Desember sejak 60 tahun terakhir.
Ribuan penumpang pesawat terperangkap di bandara selama berhari-hari karena pesawat tumpangan mereka tidak dapat tinggal landas setelah landasan terselimuti salju atau mesin membeku. Padahal, bulan ini merupakan bulan liburan, semua tiket pesawat telah terjual habis.
“Orang-orang kelelahan, mereka hanya ingin pulang,” ujar Eric Schorr, salah seorang penumpang yang terjebak di bandara John F Kennedy, New York, sejak Minggu sore.
Para penumpang kedinginan, kelaparan, dan kelelahan terpaksa menginap di bandara, stasiun kereta dan tempat penjualan tiket bus. Beberapa dari mereka telah diberikan dipan dan selimut untuk tidur. Beberapa lainnya menggunakan koper mereka sebagai bantal dan kursi sebagai dipan.
Pada Minggu malam, dua pesawat mendarat di dua bandara tersibuk New York, John F Kennedy dan LaGuardia. Pendaratan juga akan dilakukan segera di bandara Newark Liberty. Para penumpang yang menunggu menyambut pesawat itu dengan tepuk tangan meriah. Semua penerbangan di ketiga bandara ini sebelumnya dibatalkan semuanya.
Jalan-jalan di kota yang juga disebut sebagai The Big Apple ini juga masih tertutup salju dengan ketebalan hampir sebatas lutut orang dewasa. Banyak timbunan salju di beberapa daerah di New York masih belum dibersihkan. Walikota New York Michael Bloomberg mengatakan petugas kewalahan membersihkan salju yang kian bertambah.
Dia mengatakan peningkatan curah salju dua sampai tiga inci perjamnya membuat petugas pembersih harus mengulangi pembersihannya lagi. Mobil-mobil yang ditinggalkan pemiliknya juga menghambat laju mobil penyapu salju.
“Tapi hal ini telah ditangani para pekerja profesional terbaik di bidang ini. Ini adalah badai salju, dan sangat tak nyaman bagi sebagian orang,” ujar Bloomberg.(np)
sumber : VIVAnews
0 komentar:
Post a Comment